Home » » Kamboja Jepang Si Cantik yang Mirip Bonsai

Kamboja Jepang Si Cantik yang Mirip Bonsai

Written By Wayan Agus on Jumat, 20 April 2012 | 16.47


Kamboja Jepang Si Cantik yang Mirip Bonsai

Bagaimana Cara Merawat Bunga Kamboja

Entah mengapa, Adenium obesumdibabtis dengan nama Indonesia: kamboja jepang. Padahal, si cantik yang mirip bonsai ini berbeda dengan kamboja lokal (Plumeria Sp.).
Kedua tanaman ini memang masih satu famili yakni Apocynaceae, tetapi genusnya berlainan. Perbedaannya—yang cukup mencolok—dapat terlihat secara fisik. Dibandingkan daun kamboja, daun adenium berukuran jauh lebih kecil. Kemudian, akar adenium mampu membesar seperti umbi dan tumbuh “meliuk” ke kiri-kanan, sedang pada kamboja tak dijumpai bentuk akar seperti itu. Dan terakhir, adenium memiliki sosok relatif kecil hingga cocok dipakai sebagai tanaman hias pot. Sedang kamboja memiliki sosok yang tinggi dan besar sehingga sering dipakai sebagai tanaman pelindung atau tanaman hias yang ditanam di tanah.
Tanaman Gurun
Adenium obesumyang kerap juga dipanggil sebagai Impala Lily, Desert Rose, Adenium muliflorum, dan Adenium coetanum ini merupakan tanaman asli gurun. Asalnya dari daerah gurun pasir di daratan Pantai Timur Afrika (dari Senegal sampai Sudan, Kenya, Tanzania, Mozambique, Namibia, dan sekitarnya) dan jazirah Arab (tersebar di Oman, Saudi Arabia, dan Yaman). Di habitat aslinya, semak liar gurun ini bisa tumbuh setinggi 3,5 – 4 meter. Namun setelah “dimuliakan” (dijadikan tanaman hias), adenium kebanyakan hanya mencapai tinggi 1,5 meter.
Menilik tempat asalnya, adenium termasuk tanaman yang memerlukan sinar matahari penuh, tak perlu banyak air dan menyukai media tanam yang poros/beremah. Iklim tropis Indonesia menjadi lokasi yang cocok bagi pertumbuhan tanaman ini.
Tanaman ini termasuk katagori tanaman sukulen (mampu menyimpan air di salah satu bagian tanaman). Adenium menyimpan air dalam akar yang menggelembung yang disebut caudex. Jadi, si kamboja jepang ini tahan meski sampai dua minggu tidak disiram. Adenium tidak menyukai kondisi terendam air. Maka jika menyiramnya, jangan sampai permukaan pot bunga tergenang air. Karena alasan ini jugalah, pot tanah liat sebenarnya lebih baik ketimbang pot plastik. Sebab pot tanah liat memiliki pori-pori yang bisa membantu “membuang” air dari dalam pot.
Mirip Bonsai
Sosok adenium sekilas mengingatkan kita akan tanaman bonsai. Makin tua, akar adenium akan makin membesar seperti umbi. Akar gendut ini akan tumbuh meliuk ke kiri-kanan hingga membuat penampilannya bertambah unik.
Kesan tua semakin terpancar kuat bila akar yang menggelembung itu ditonjolkan keluar. Karena itu, pemakaian pot bonsai yang ceper dapat meningkatkan nilai penampilan adenium. Posisikan akar di atas permukaan tanah. Selain lebih mudah dibentuk, penempatan seperti ini akan mencegah pembusukan akar.
Pemangkasan
Agar adenium rajin berbunga, sebaiknya lakukan pemangkasan teratur pada percabangan tanaman. Lagipula batang adenium yang dibiarkan tumbuh memanjang akan memberi kesan berantakan. Pemangkasan ini sekaligus untuk mengatur bentuk tajuk tanaman sesuai keinginan kita. Kalau ingin bentuk tanaman yang rimbun misalnya, maka pangkas ujung-ujung batang agar merangsang tumbuhnya cabang-cabang ke samping. Sebaliknya jika ingin tanaman terlihat tinggi, pangkaslah cabang-cabang adenium yang tumbuh ke samping dan biarkan batang utamanya tumbuh ke atas.
Pemangkasan cabang yang teratur juga bisa membuat kamboja jepang betah berbunga, bahkan sampai dua bulan terus menerus. Sebab dengan memangkasnya, batang atau cabang akan menghasilkan tunas-tunas baru. Dan dari tunas-tunas itu akan muncul kuncup-kuncup bunga.
Pemangkasan cabang juga berfungsi memutus siklus hidup hama dan penyakit. Salah satu musuh besar adenium adalah spider mite. Hewan ini seperti tungau berwarna merah, kuning muda, hijau tua, coklat muda, dan hitam. Hama ini bersarang di bagian bawah daun dan “ketiak” daun. Bila bagian atas daun berwarna kusam dan terlihat mengkerut, artinya tanaman terkena gejala serangan hama tersebut.
Bentuk dan Warna Bunga
Bunga adenium berbentuk terompet dan terdiri dari 5 helai petal (mahkota bunga). Di dalam corong (terompet) bunga terdapat benang sari. Bentuk mahkota bunganya sendiri sangat bervariasi. Ada yang berbentuk bintang, bergerigi, ujung petal terpotong sampai ujung yang membulat. Secara umum, bentuk bunga adenium bisa dibagi menjadi tiga, yaitu berbentuk bintang (Adenium ”Crimpson Star”), bintang dengan tepi bergerigi (Adenium obesum) dan bulat (Adenium swazicum).
Sampai saat ini, kebanyakan pencinta tanaman hanya tahu warna bunga adenium merah muda atau pink. Ternyata diam-diam, adenium di Indonesia kini sudah hadir dengan aneka warna, karena sekarang telah ditemukan atau disilangkan lebih kurang 100 varietas adenium. Dari yang putih bersih, loreng-loreng sampai merah tua dengan pinggir bunga berwarna hitam. Bagian corong bunga juga bervariasi. Ada yang putih polos, kuning polos, merah polos, dan bergaris-garis. Bahkan di Amerika sudah ada adenium hibrida yang bunganya berwarna merah tua dan berbau harum.
Harga
Harga yang ditawarkan untuk tanaman hias ini sangat bervariasi. Mulai dari Rp 25.000 per pot hingga puluhan juta rupiah. Harga selangit ini khususnya dipatok pada adenium yang termasuk varietas langka, pemenang dalam lomba tanaman hias, atau untuk adenium tua dengan bentuk akar istimewa.
Di negara tetangga, Malaysia, penduduknya yang beretnis Cina menjuluki adenium dengan “kemboja cina” (Chinese Cambodia). Mereka percaya bahwa menanam adenium yang dalam bahasa Cina disebut Fook Hui Hwa (artinya bunga keberuntungan), akan mendatangkan hoki bagi mereka. Jadi, tertarik untuk mengoleksi si cantik yang mirip bonsai ini? Siapa tahu bisa mendongkrak keberuntungan Anda!
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. STOREHOUSE of KNOWLEDGE - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger